Kebiasaan yang
bisa membuat Anda tampil cantik tanpa repot-repot melakukan
perawatan khusus adalah menjaga emosi atau mengendalikan stress. Stres adalah
bentuk ketegangan dari fisik, psikis dan emosi maupun mental. Bentuk ketegangan
ini mempengaruhi keseharian seseorang, baik dalam berpikir, pengolahan
kesehatan dan kecantikan. Sehingga Anda perlu mengontrol atau mengendalikan
stres karena bisa berdampak buruk bagi diri Anda. Bukan hanya berdampak bagi
kesehatan yang selama ini kita ketahui, namun juga pada penampilan kecantikan Anda.
Lantas apa hubungan
antara emosi dan kecantikan kulit? Kondisi emosi kamu sebenarnya tidak hanya
berpengaruh kuat terhadap kulit, tapi semua bagian tubuh. Sayangnya, efeknya
pada kulit adalah salah satu yang paling kurang dipahami banyak orang. Stres
merupakan silent killer yang bisa membunuh kita pelan-pelan. Stres juga
dapat mempercepat proses penuaan dan mempengaruhi kecantikan kulit maupun
rambut.
dr. Rosita Hadi dalam
suatu kesempatan menuturkan, dampak stress sangat kompleks, karena bisa
mempengaruhi fisik, emosi, tingkah laku dan mental. Selain dapat menyebabkan
gangguan secara psikis, stress juga berpengaruh terhadap kulit. Pertama,
aliran darah ke kulit akan menurun. Akibat berkurangnya aliran darah ke kulit,
nutrisi dan oksigen yang diterima kulit juga akan berkurang jumlahnya. Akhirnya
kulit akan terlihat pucat, kusam dan tidak bercahaya (lifeless). Selain itu, proses
peremajaan kulit juga terganggu, sehingga kulit terlihat lifeless. Begitu juga
dengan aliran darah ke saluran pencernaan. Penurunan aliran darah ke saluran
pencernaan akan menyebabkan proses pencernaan terganggu. Akibatnya, nutrisi ke
kulit dan organ tubuh lainya akan menurun.
Kedua, otot berkontraksi
berlebihan. Kontraksi otot ke kulit yang berlebihan akan menyebabkan oksigen ke
kulit berkurang dan produk sisa pada kulit menumpuk. Ketiga, sistem imum
menurun. Turunnya sistem imum menyebabkan bagian tubuh yang lain sakit. Daya
tahan kulit juga berkurang, sehingga kulit menjadi sensitive terhadap polusi
(mudah pecah) dan kelembaban kulit menjadi berkurang. Akibat kelembaban kulit
berkurang, kulit menjadi sangat kering, mudah keriput dan bisa berakibat pada
premature aging.
Hal ini diperkuat dengan
sebuah studi yang menemukan bahwa stres dapat membuat wanita hilang
kecantikannya hingga berkurang kesuburannya karena turunnya sistem imum.
Peniliti Dr Markus Rantala, Ph.D dari University of Turku di Finlandia
menyebutkan, sistem daya tahan tubuh memiliki pengaruh erat terhadap penampilan
seseorang dan stres adalah salah satunya. Sebelum menarik kesimpulan ini, Dr
Markus meminta lebih dari 50 wanita Latvia untuk memotret diri mereka sendiri
dan mengukur tingkat stres mereka selama masa subur dan siklus menstruasi.
Sedangkan 18 orang pria diminta untuk menilai foto-foto wanita tersebut dengan
skala 0-11. Hasilnya, wanita yang memiliki kadar stres rendah terlihat lebih
menarik ketimbang wanita yang mengalami stres berkepanjangan.
Sementara itu, menurut
berita di Times of India, dikabarkan bahwa stres dapat mengakibatkan
tiga kerusakan pada kulit. Pertama, stress mengakibatkan munculnya
jerawat. Selain disebabkan oleh bakteri, jerawat juga bisa muncul karena
tekanan stress. Stres ini sangat berpengaruh karena akan
menyebabkan ketidakseimbangan hormon tepatnya hormon Kortisol. Hormon tersebut
merupakan hormon pemicu stress dan ketika jumlahnya berlebih, maka akan dengan
mudah munculnya jerawat.
Kedua adalah kulit mengalami
dehidrasi. Biasanya stress yang ekstrim bisa membut cairan tubuh akan banyak
hilang. Hal itu akan berakibat pada kelembaban kulit yang akan berkurang.
Munculnya kulit kering, teriritasi dan rentan bisa menjadi efek langsung dari
kekurangan cairan tersebut. Kemudian itu pun akan menjadi jalan
masuknya jerawat maupun racun melalui pori-pori kulit kering karena dehidrasi
tadi.
Ketiga, berkurangnya produksi
kolagen. Seperti kita tahu bahwa kolagen adalah zat alami di bawah kulit yang
bisa membuat kulit tampak kenyal. Dari kurangnya kolagen bisa menimbulkan efek
kulit terasa kencang. Jika jumlah kolagen semakin berkurang, maka hal itu bisa
menyebabkan kulit terlihat kendur seperti orang yang sudah tua.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan sesuai dengan topik. Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!