Tuesday 31 March 2015

Mengerikan! Inilah Bakteri Biang Keladi Terjadinya Jerawat di Wajah


penyebab jerawat
Jerawat Memang menjadi Problem utama kesehatan dan kecantikan remaja masa kini. ternyata, biang keladi yang menyebabkan terjadinya proses tumbuhnya jerawat di wajah kita selama ini salah satunya bakteri ini.

Jerawat terjadi ketika “keratin” yang lepas tertumpuk di kulit dan mengakibatkan tersumbatnya muara kelenjar unit pilosebaseus. Nah, penyumbatan tersebut menyebabkan getah kelenjar pilosebaseus tidak dapat keluar dan pada akhirnya timbullah tonjolan pada permukaan kulit yang kemudian kita sebut dengan jerawat.

Penyumbatan tersebut akan menjadi lebih parah apabila terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri propionibacterium. Sehingga terjadilah yang namanya peradangan. Sedangkan kelenjar minyak pada kulit dalam tubuh banyak terdapat pada daerah muka, sementara di daerah leher, dada atas dan punggung sedikit. Jerawat yang terjadi akibat adanya penyumbatan pada kelenjar minyak kulit prosesnya sebagai berikut.

Masa Pubertas
Pada masa ini tubuh mengalami perubahan hormonal disertai dengan peningkatan jumlah kelenjar minyak. Peningkatan produksi minyak mengakibatkan muara kelenjar tersumbat dan timbul bintil-bintil kasar pada kulit (komedo). Selain itu, penyumbatan dapat pula terjadi akibat sisa kulit mati, sisa kosmetik atau kotoran pada kulit. Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas yaitu antara usia 14-19 tahun.

Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja itu tadi. Sedangkan cara untuk mendeteksi sejak dini terhadap timbulnya jerawat sangat sulit, sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.

Apalagi, hasil dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 85% populasi manusia mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.

Menggaruk atau Mengeluarkan Secara Paksa
Jerawat dapat terjadi dan menyebar lagi apabila si penderita menggaruk atau mengeluarkan jerawat dengan jari. Hal ini mengakibatkan jerawat terinfeksi menjadi pentolan merah yang agak sakit bila ditekan (papule atau nodule) dan bernanah (pustule). Sehingga jerawat tersebut dapat membuat bekas hitam dalam kulit wajah atau disebut dengan noda jerawat.

Sedangkan menurut Irene Trisbiantara (2008), mengidentifikasi faktor yang menjadi proses terjadinya jerawat d
Kelenjar minyak di dalam kulit manusia itu memiliki saluran yang berhubungan dengan dunia luar. Saluran tersebut dilapisi oleh folikel. Namun ada kalanya folikel-folikel tersebut menebal dan sulit lepas sehingga sebum (minyak) yang dihasilkan oleh kelenjar menjadi tersumbat.

Peningkatan Produksi Sebum
Minyak di permukaan kulit adalah campuran yang kompleks sebum, lipid (dari permukaan sel-sel kulit), dan keringat. Sebum dihasilkan oleh kelenjar sebaceous. Kelenjar sebaceous pada wajah seperti pada dahi dan dagu lebih besar dan lebih banyak daripada di tempat lain (hal ini sampai 400-900 kelenjar per square senti meter). Kelenjar sebaceous sendiri terdiri dari lobus yang dihubungkan oleh saluran yang berjajar dengan sel di permukaan kulit. Sebagian besar kelenjar sebaceous membuka ke folikel rambut dan terbuka secara otomatis langsung ke permukaan kulit.

Nah, produksi sebum ini berada di bawah kontrol hormon seks atau yang biasa disebut androgen. Androgen yang paling aktif adalah testosterone. Hormon-hormon tersebut dibuat oleh kelenjar seks yaitu, ovarium pada wanita, testis pada laki-laki dan oleh kelenjar adrenal. Kelenjar ini pada gilirannya di bawah pengaruh kelenjar hipofisis, yang terletak di otak. Sementara itu, androgen dibuat lebih aktif oleh enzim di kulit dan organ seksual. Ini lebih aktif merangsang androgen sel kelenjar sebaceous untuk menghasilkan lebih banyak sebum.

Inflamasi
Sebum merupakan makanan bagi bakteri P. acnes. Sebum kemudian dipecah menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang semakin banyak akhirnya dipecah lagi. Hal ini bukan sesuatu yang normal terjadi. Sehingga oleh tubuh dianggap sebagai suatu benda asing dan terjadilah reaksi imun (kemotaktik) dan inflamasi. Hasil dari inflamasi yang terjadi di dalam kulit dapat kita lihat dari luar. Yakni dengan munculnya jerawat yang merah, terasa nyeri, lama-lama berisi pus (nanah), dan sering kali dipecahkan.

Itulah bakteri biang keladi terjadinya jerawat di wajah, mengerikan bukan?

Monday 30 March 2015

Inilah 11 Faktor Penyebab Jerawat, Kenali Agar Anda Terhindar


penyebab jerawat

Jerawat memang susah dihindari. Namun dengan mengetahui faktor-faktor penyebab munculnya, Anda bisa mencegah, menghindari atau bahkan mengatasinya.

Berikut ini factor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang berjerawat, menurut Ary Wulandari (2009) dan beberapa sumber lain.

Faktor Stres
Stres merupakan sebuah kondisi kejiwaan seseorang yang mengalami tekanan. Mengapa stres dapat memicu timbulnya jerawat. Hal ini karena antara stres dan jerawat memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Jika seseorang memiliki jerawat banyak bisa jadi orang tersebut stres karena tidak percaya diri, begitu juga sebaliknya jika seseorang itu stres maka akan memicu produktivitas hormon dan akan memperbanyak produksi kelenjar minyak. Memang jerawat di wajah sering mengganggu penampilan wajah wanita atau bahkan pria, akan tetapi banyak unsur yang dapat memicu timbulnya jerawat di wajah, salah satunya ialah stres.

Stres juga dapat menyebabkan kulit tidak cantik karena terjadi perubahan pada kulit dan muka wajah yang cenderung cemberut dan tidak positif. Kondisi ini akan membuat wajah tampak kusam, karena perubahan sel-sel yang membuatnya menjadi cemberut. Apalagi jika terjadi stres dengan disertai tingkat emosional yang tinggi, maka muka seseorang akan kelihatan hitam menyeramkan dan menakutkan. Jika wajah terbiasa dengan kondisi seperti ini maka yang akan muncul atau membekas dalam raut wajah ialah penampilan yang menakutkan, tidak bersahabat, cemberut dan sejenisnya. Hal ini karena sel-sel dalam kulit wajah sudah diajak terbiasa dengan kondisi wajah yang demikian.

Faktor Genetik atau Keturunan.
Keturunan merupakan faktor bawaan dari orang tua yang tidak dapat diubah. Terhadap suatu penyakit tertentu, faktor keturunan atau gen biasanya memang senantiasa menghinggapi seseorang. Jika orang tuanya menderita atau mempunyai riwayat penyakit tertentu maka keturunannya yaitu anaknya juga biasanya akan mengalami nasib yang sama meskipun kadang tidak separah orang tuanya. Atau malah lebih parah dari orang tuanya jika ada pengaruh atau faktor lain yang dapat memicunya.

Nah, penyakit jerawat pun juga demikian. Jika orang tua Anda merupakan penderita jerawat pada waktu masih muda (karena kemungkinan kalau udah usia lanjut mereka sudah tidak berjerawat lagi), maka sangat dimungkinkan jerawat yang Anda peroleh sekarang ini merupakan hasil dari keturunan genetika bapak atau ibu Anda. Sebab secara genetik penyakit dalam hal ini jerawat, bisa diturunkan kepada Anda. Sejarah jerawat keluarga Anda bisa menyumbang pada keberadaan jerawat Anda saat ini.

Oleh sebab itu, gen atau keturunan juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini terkait kondisi atau jenis kulit wajah dari orang tua Anda. Sebab jika kondisi atau jenis kulit wajah orang tua Anda berminyak maka kulit wajah Anda akan menirukannya. Dan sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa kulit berminyak merupakan salah satu yang sangat riskan terhadap munculnya jerawat.

Faktor Hormonal
Faktor ini menitikberatkan pada aktivitas hormon. Maksudnya, adanya proses perubahan atau siklus hormonal yang terjadi pada seseorang. Misalnya ketika seseorang menginjak masa pubertas atau kedewasaan. Maka orang tersebut akan memproduksi hormon seks (lelaki) yang disebut androgens yang lumayan banyak. Sehingga hal ini dapat menyebabkan glands (kelenjar minyak) menjadi tambah banyak dan sebum (kelenjar minyak) pun tambah banyak pula (salah satu penyebab munculnya jerawat secara teknikal). Selain itu, pada masa siklus menstruasi bagi perempuan bisanya juga akan terjadi perubahan hormonal yang dapat mengakibatkan timbulnya jerawat.

Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya jerawat adalah meningkatnya produksi hormon testosterone, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon testosterone yang terdapat dalam tubuh pria maupun wanita memicu timbulnya jerawat dengan merangsang kelanjar minyak (sebaceous gland) untuk memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan. Produksi minyak berlebih inilah yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Faktor Kelenjar Minyak Yang Hiperaktif
Beberapa sumber mengatakan, kelenjar minyak yang terlalu berlebihan dapat dimungkinkan karena salah makan atau memang sudah menjadi genetik seorang penderita jerawat. Kelenjar minyak pada seseorang akan bertambah banyak apabila seseorang memakan makanan yang banyak mengandung minyak. Semakin banyak kelenjar minyak maka produksi minyak juga akan semakin bertambah. Inilah yang disebut dengan kelenjar minyak yang hiperaktif. Minyak yang hiperaktif akan membuat tersumbatnya folikel dan di sisi lain akan semakin memperbanyak pori-pori di kulit. Sehingga jerawat yang muncul pun akan semakin banyak pula.

Faktor Menumpuknya Sel Kulit Mati
Kulit mati yang menumpuk dan terakumulasi akan menyebabkan tersumbatnya folikel dan pori-pori pada kulit. Sebagaimana penjelasan di atas, bahwa kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini karena kelenjar minyak tidak dapat keluar oleh tidak adanya jalan keluar. Sehingga terbentuklah yang namanya komedo. Kondisi ini jika semakin parah dapat menjadi jerawat yang terinfeksi oleh bakteri jerawat.
Sel kulit mati dapat menyebabkan tersumbatnya saluran folikel pada rambut. Sedangkan kulit yang rawan terserang jerawat cenderung memproduksi lebih banyak sel kulit Mati daripada kulit normal. Produksi sel kulit mati yang terlalu banyak dan tidak terbuang dengan baik disebut dengan retention hyperkeratosis. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan yang akhirnya mengakibatkan jerawat (karena kelenjar minyak tidak dapat keluar melalui folikel rambut).

Faktor Adanya Bakteri di Pori-pori
Jerawat memang bukan termasuk penyakit yang menular, namun beberapa keterangan mengindikasikan bahwa bakteri dapat menyebabkan atau merangsang timbulnya jerawat di wajah. Nah, bakteri yang berada di dalam pori-pori kulit tersebut dapat menyebabkan munculnya jerawat. Pada masa pubertas, jumlah bakteri pada permukaan kulit meningkat. Bakteri tersebut ialah Proprionibacterium acnes ( P. Acnes) dan sstaphylococcus epidermidis.

Dua jenis bakteri ini merupakan bakteri yang dapat merangsang timbulnya jerawat sedangkan khusus P. acnes merupakan jenis bakteri anaerobe. Meski demikian, keparahan suatu jerawat tidak bergantung pada jumlah bakteri pada permukaan kulit atau di saluran sebaceous (lorong dari kelenjar minyak).

Sementara itu, jumlah dan aktivitas dari P. acnes bakteri jerawat bervariasi sesuai dengan pasokan oksigen, nutrisi penawaran dan pH. Bakteri P. acnes sendiri dapat menghasilkan enzim aktif dan mediator inflamasi yang dapat berkontribusi pada kemunculan jerawat, termasuk lipases. Lipases dapat mengkonversi trigliserida pada sebum untuk asam lemak bebas.

Sedangkan Asam lemak bebas dapat meningkatkan penggumpalan dari bakteri dan kolonisasi sehingga saluran menjadi tersumbat. Kondisi ini akan menyebabakan peradangan pada kulit wajah. Sehingga jenis jerawat yang timbul ialah jerawat dengan disertai peradangan pada kulit.

Faktor Iritasi Kulit atau Adanya Garukan
Iritasi kulit atau adanya garukan pada kulit dapat juga menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini karena iritasi atau garukan pada kulit dapat menyebabkan rusaknya permukaan kulit wajah. Sehingga kelenjar minyak atau pori-pori kulit juga menjadi rusak. Kelenjar minyak tidak dapat mengeluarkan minyak secara normal karena pori-porinya telah tersumbat oleh garukan.

Faktor Anabolic Steroid
Anabolic steroid dapat merangsang produksi minyak di kulit. Minyak yang dihasilkan oleh anabolic steroid ini lumayan banyak sehingga mengundang beberapa jenis bakteri untuk mendiaminya. Sehingga dapat menyumbat minyak dan menyebabkan terjadinya jerawat.

Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar juga dapat menyebabkan kondisi yang membuat terangsangnya jerawat menjadi tumbuh. Misalnya kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada kulit. Sehingga muncullah iritasi pada kulit sehingga merusak pori-pori yang mengeluarkan minyak. Selain itu, berada dalam lingkungan dengan kadar chlorine yang tinggi, terutama chlorinated dioxins, dapat menyebabkan jerawat serius yang disebut dengan Chloracne

Faktor Diet
Diet memang jarang dianggap sebagai faktor atau agen pemicu terjadinya jerawat. Namun diet dapat dikaitkan dengan terjadinya hyperglycemia atau peningkatan kadar gula dalam darah baik secara mendadak atau perlahan (kronis). Nah, kondisi ini ternyata berpengaruh pada proses keratinisasi dan peran hormon androgen pada proses patofisiologi terjadinya jerawat. Menurut hasil studi terbaru dari American Journal of Clinical Nutrison pada Juli 2007 menyebutkan bahwa ada pengaruh faktor diet atau nutrisi khususnya pada sisi glycemic load (GL) dalam menyebabkan jerawat.

Menurut penjelasan Ary, Glycemic index (GI) merupakan suatu sistem peringkat untuk menilai seberapa cepat glukosa atau gula dari suatu jenis makanan memasuki aliran darah, atau dapat dikatakan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah. Berbeda dengan GI, GL tidak hanya menilai seberapa cepat glukosa dari makanan memasuki peredaran darah, tetapi juga menilai seberapa banyak glukosa yang terkandung dari makanan tersebut. Sehingga GL lebih menilai secara keseluruhan. GL dinyatakan sebagai peringkat standar saji dari suatu makanan untuk dapat meningkatkan kadar gula darah.

Makin rendah GL, makin kecil kemampuan makanan yang disajikan memicu peningkatan gula darah secara berlebihan. Makanan dengan GL yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga terjadi suatu kondisi hiperinsulinemia. Kondisi ini akan meningkatkan kadar IGF 1 (insulin like growth factor) yang merangsang terjadinya jerawat lewat peningkatan proses keratinisasi pada folikel polisebasea dan stimulasi hormon androgen yang mengakibatkan produksi minyak atau sebum.

Faktor Kesehatan
Ada anggapan yang kurang tepat di tengah masyarakat kita mengenai debu dan jerawat. Mereka menganggap debu atau kotoran dari luar merupakan penyebab utama terjadinya jerawat. Kemungkinan kesalahpahaman ini lahir dikarenakan blackheads (komedo hitam terbuka) tampak seperti kotoran yang tersangkut dalam pori-pori kulit yang terbuka. Yang benar ialah, warna hitam pada kulit wajah tersebut sesungguhnya bukanlah kotoran melainkan oxidized keratin. Terjadi karena keratin teroksidasi sehingga menjadi hitam.

Nah, keratin yang menyebabkan jerawat muncul itu ada jauh di dalam folikel atau saluran rambut di mana mustahil untuk dibersihkan. Penyumbatan oleh keratin ini pada dasarnya terjadi karena kesalahan atau kegagalan gerakan aliran sel untuk berpisah dan muncul ke permukaan kulit dari minyak kulit yang diproduksi oleh tubuh.

Itulah 11 Faktor Penyebab Jerawat yang biasa menyerang wajah Anda. Kenali Agar Anda Terhindar dari masalah menjengkelkan tersebut.

Sunday 29 March 2015

Jangan Makan Sembarangan, Inilah Beberapa Jenis Makanan Penyebab Jerawat


Makanan Penyebab Jerawat
Jerawat tidak hanya disebabkan oleh faktor genentik dan lingkungan. Ternyata makanan tertentu juga bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa produk makanan dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat. Jadi jangan makan sembarangan.

Hal ini terungkap dalam suatu penelitian besar yang dilakukan dan dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology oleh tim Harvard. Selama ini memang jerawat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik dan ketidakseimbangan hormon, dan biasanya terjadi pada masa pubertas, kehamilan dan menopause. Akan tetapi penelitian di Harvard tersebut mengungkapkan bahwa makanan tertentu dapat menjadi pemicu terjadinya jerawat.

Dalam penelitian tersebut, para ahli dari Harvard menganalisa kebiasaan makan yang dilakukan sejumlah 50 ribu orang, khususnya guna mempelajari kebiasaan makan para remaja usia sekolah. Mereka yang minum tiga gelas susu atau lebih dalam sehari, ternyata mengalami 22% lebih sering mengalami jerawat dibandingkan dengan mereka yang hanya minum satu gelas susu atau tidak sama sekali. Menurut para ahli, susu skim menjadi penyebab terbesar timbulnya jerawat diiringi krim keju dan keju lembut. Sedangkan cokelat dan makanan berminyak ternyata tidak berpengaruh banyak terhadap terjadinya jerawat.

Seorang asisten profesor dermatology di Weill Medical College, Cornell University, Dr. Diane S. Berson mengatakan bahwa makanan yang mengandung yodium seperti ikan dan kerang serta kedelai juga merupakan penyebab terjadinya jerawat. Menurutnya, yodium diketahui berperan penting dalam proses inflamasi.

Sementara itu, Ary Wulandari (2009) menjelaskan beberapa jenis makanan yang memiliki kadar GL tinggi juga dapat memicu terjadinya jerawat. Biasanya ditemukan pada jenis makanan olahan seperti keripik jagung, cokelat caramel batangan, cookies, waffles, cereal, permen, donat, dan lain-lain.

Ary menandaskan, hasil penelitian menunjukkan pada minggu ke-12 jumlah jerawat pada penderita yang mengonsumsi makanan dengan GL rendah menurun dibandingkan penderita yang makan tanpa memperhatikan GL ataupun GI. Makanan dengan GL rendah dapat dijadikan terapi penunjang yang potensial untuk mengurangi gejala jerawat.

Dalam sumber lain disebutkan ada beberapa bahan makanan yang ikut berperan dalam kemunculan jerawat. Berikut ini beberapa jenis bahan makanan tersebutL

Susu
Menurut penelitian di atas, diketemukan suatu korelasi atau hubungan yang positif antara perilaku makan atau pola makan seseorang dengan munculnya jerawat. Nah, beberapa makanan yang berkorelasi positif dengan kemunculan jerawat adalah susu saring (skimmed milk), keju batangan, cream keju, dan makanan dingin pencuci mulut (sherbet). Hubungan antara jenis susu dengan munculnya jerawat, dimungkinkan (masih dalam taraf hipotesis).

Hal ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan hormon di tubuh manusia seperti hormon seks atau bovine IGF-I yang ada pada susu sapi. Meski demikian, pada dasarnya pengaruh atau hubungan secara kausalitas (sebab-akibat) antara susu dengan jerawat belum begitu jelas. Namun, sesuai dengan penelitian di atas, jenis susu skim diketahui memiliki hubungan yang sangat tinggi dengan jerawat.

Sea food atau makanan laut
Makanan Laut atau populer dengan sebutan see food merupakan makanan yang banyak mengandung kandungan yodium tinggi. Penelitian di atas menyebutkan bahwa yodium merupakan salah satu zat makanan yang dapat memicu jerawat munculnya jerawat dan membuat jerawat semakin parah. Meski demikian, yodium mungkin tidak cukup dijadikan penyebab munculnya jerawat. Namun begitu, banyak orang kulitnya mudah berjerawat akan menghindari jenis makanan dengan kandungan yodium yang tinggi. Apalagi, kata Berson, yodium berperan penting dalam proses inflamasi.

Makanan dengan Karbohidrat Tinggi
Terdapat hipotesis bahwa beberapa makanan seperti gula tinggi (high sugar) dan sejenisnya ada hubungannya dengan kemunculan jerawat. Hipotesisnya ialah jika makanan dengan karbohidrat tinggi seperti white bread dalam proses metabolismenya akan berubah menjadi gula. Dan kalau gula ini berlebihan maka dapat berubah menjadi lemak yang akan membentuk atau berubah menjadi kelenjar minyak (salah satu penyebab jerawat secara kausalitas langsung).

Meski demikian, beberapa makanan yang tinggi kalori seperti cokelat memiliki korelasi yang rendah terhadap tumbuhnya jerawat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh American Medical Association di atas. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan gula yang tinggi dapat memicu hati untuk mengubah jenis gula ini ke bentuk lipid (bahan organik yang mengandung minyak).

Nah, efek samping dari proses ini adalah berhentinya produksi hormon seks. Hormon seks ini merupakan bahan kimia yang akan mengurai tingkat hormon testosterod dalam darah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, hormon testosterone ini dapat memicu munculnya jerawat. Dengan demikian, jenis makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dapat memicu munculnya jerawat.

Kurang Mengonsumsi Vitamin A dan E
Ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pasien yang berjerawat cenderung memiliki kadar vitamin A dalam aliran darah mereka lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki jerawat. Beberapa orang yang berjerawat juga cenderung memiliki kadar Vitamin E dalam darah yang rendah.

Itulah Beberapa jenis Makanan penyebab Jerawat. Jadi, kenali dan konsumsilah secara proporsional.
This entry was posted in

Saturday 28 March 2015

Ini Cara Benar Merawat Kulit Wajah Sesuai dengan Jenis Kulit Anda


merawat kulit wajah sesuai jenis kulit

Kulit wajah termasuk bagian yang paling sensitif. Merawatnya pun juga harus benar. Salah sedikit saja saat merawatnya bisa menimbulkan masalah berkepanjangan. Agar tidak terjadi masalah serius, Anda perlu melakukan perawatan sesuai dengan jenis kulit wajahnya. Inilah cara benar merawat kulit wajah sesuai dengan jenis kulit wajah Anda.

Untuk Jenis Kulit Normal
Perawatan yang diperlukan untuk jenis kulit ini tidaklah terlalu sulit. Hal ini karena kulit normal tidak mempunyai jenis-jenis perawatan yang berat sebagaimana jenis kulit lainnya. Bagi Anda yang memiliki jenis kulit ini tidak usah terlalu bingung untuk merawatnya. Sebab tidak dirawat dengan bahan-bahan atau kosmetik tertentu saja sudah kelihatan bersih, indah dan bercahaya.

Jika memang Anda ingin melakukan perawatan maka harus berhati-hati dalam memilihnya. Sebab jika salah memilih kosmetik bukannya malah memperindah tetapi dikhawatirkan sebaliknya. Alih-alih memperindah justru malah merusak kulit wajah. Oleh sebab itu, bagi Anda  yang memiliki jenis kulit wajah seperti ini pintar-pintarlah dalam memilih kosmetik dan perawatannya. Misalnya, dengan memilih pelembab yang tidak terlalu berat serta pakailah sabun atau aksesori wajah sesuai dengan kulit normal Anda.

Untuk Jenis Kulit Berminyak
Perawatan kulit wajah yang berminyak ini harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan ukuran yang tepat. Sebab jika kita menggunakan sabun batang yang khusus untuk kulit berminyak secara berlebih justru akan membuat wajah menjadi kering karena berkurangnya kadar minyak wajah. Maka dari itu, perhatikanlah perawatan wajah di bawah ini. 

1). Janganlah terlalu sering mencuci muka dengan sabun. Sebab dapat merangsang produksi kelenjar minyak secara berlebihan.

2). Usaplah wajah Anda dengan tissue setelah selesai mengenakan rias wajah. Hal ini untuk mencegah lunturnya foundation (alas bedak).

3). Gunakanlah alas bedak yang berbentuk lotion dari pada krim sebab lebih ringan di kulit. Jika perlu pergunakanlah juga sunscreen.

3). Lakukanlah diet secara teratur atau lakukanlah puasa. Hal ini merupakan langkah yang cukup efektif dalam menangani masalah kulit berminyak. Dengan diet atau puasa, pola makan seseorang akan berkurang dan dapat mengistirahatkan organ pencernaan yang memproduksi kelenjar. Dengan diet, seseorang akan menghindari jenis makanan yang dapat memicu timbulnya keringat dan makanan-makanan berminyak, seperti gorengan dan santan. Sehinggga dengan diet atau berpuasa, pola makan dan prosuksi kelenjar minyak jadi terkontrol.

4). Sebenarnya minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous bermanfaat untuk membantu melicinkan kulit dan membantu memelihara kelembaban kulit. Makanya janganlah sering-sering mencuci kulit wajah Anda dengan air, lebih-lebih sabun. Sebab hal dapat menghilangkan sebum wajah sehingga membuat kulit wajah menjadi kering, bersisik dan kadang gatal.

5). Jika Anda ingin mencuci wajah Anda, lebih baik jangan menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia dan mengandung alkohol. Lebih baik jika Anda memakai sabun yang berbahan alamiah, seperti minyak zaitun, almond atau alpukat dan lainnya.

6). Yang lebih penting lagi ialah, gunakanlah pelembab yang memang cocok dengan jenis kulit Anda. Misalnya, pelembab yang berbahan dasar kimia atau sintesis dapat menyebabkan termasuk reaksi alergi, dehidrasi dan bahkan jerawat. Maka di sini pentingnya memilih pelembab yang pas buat kulit wajah Anda. Selain itu, jika kita hendak melakukan perawatan atau membeli pelembab dan sabun, maka pilihlah sesuai dengan jenis kulit wajah Anda. Biasanya hal ini juga memang sudah tersedia di toko-toko atau pasar.

Untuk Jenis Kulit Kering
Kulit kering merupakan kondisi di mana kulit wajah terlihat kering dan kekurangan minyak. Jika Anda memiliki jenis kulit wajah seperti ini janganlah khawatir sebab hal ini dapat diatasi. Oleh sebab itu, simaklah beberapa tips perawatan untuk jenis kulit wajah kering berikut ini.

1). Dalam satu hari, sering-seringlah dalam menggunakan pelembap di wajah. Yang lebih cocok menggunakan sunscreen ber-SPF tinggi. Dan janganlah memakai bedak tanpa mengoleskan pelembap terlebih dahulu. Hal ini karena pelembab dapat membantu melembabkan kulit wajah Anda sehgingga tidak terlihat kering.

2). Hindarilah penggunaan sabun di wajah Anda. Sabun akan membuat minyak wajah menjadi berkurang atau hilang. Sehingga akan membuat kulit wajah menjadi kering dan kadang bersisik. Apalagi sabun yang khusus bagi bagi kulit berminyak. Jika hendak membasuh muka, cukup basuhlah dengan menggunakan air saja.

3). Hindarilah aktivitas merendam tubuh atau wajah di dalam air terlalu lama, sebab dapat menyebabkan minyak di wajah menjadi keluar. Jika Anda ingin melakukannya, lebih baik gunakanlah air hangat atau air panas untuk mandi, namun jangan sering-sering membasuh wajah dengan sabun mandi. Pada pagi hari basuhlah wajah dan tubuh Anda dengan air dingin. Setelah itu gunakanlah pelembab pada wajah. Sebagai catatan: basuhlah busa sabun yang tersisa di kulit hingga bersih. Sebab lapisan busa yang ditinggalkan di kulit dapat menyebabkan kekeringan. Hindarilah mandi berkali-kali dalam sehari. Beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk mandi sekali saja dan pilihlah sabun dengan formula yang lembut jangan keras.

4). Minumlah air sebanyak mungkin dan konsumsilah buah-buahan dan sayuran. Hal ini dapat menghindari Anda dari dehidrasi yang menyebabkan kulit tampak kering dan keriput.

5). Jika Anda naik mobil atau di dalam ruangan, hindarilah terlalu banyak terkena AC dan sengatan langsung sinar matahari. Sebab hal ini akan membuat kulit menjadi kering.

6). Lakukanlah olah raga yang cukup. Sebab dapat membantu mengatasi kekeringan kulit. Hal ini karena dengan berolahraga kita dapat berkeringat sehingga wajah kita dapat mengeluarkan keringat yang dapat membantu melembabkan kulit wajah. Selain itu dapat menambah aliran darah dan dapat menyuplai inti sari nutrisi ke kulit.

7). Pilihlah pelembab yang bagus dan sesuai dengan jenis kulit Anda. Sebab apa pun jenis kulit Anda, pelembab yang bagus sangat bermanfaat. Misalnya, jika kulit terasa ketat dan kering berarti kulit membutuhkan pelembab. Namun yang perlu diperhatikan ialah, pilihlah pelembab yang bagus dan sesuai dengan wajah Anda. Sebab salah dalam memilih pelembab bisa-bisa malah menyumbat pori-pori atau memperbesar pori-pori dan membuat kulit tampak kusam atau berminyak. Kulit yang bagus tidak meninggalkan rasa berminyak setelah pelembab ditinggal di kulit.

Untuk Jenis Kulit Sensitif
Kulit sensitif itu merupakan kulit yang mudah terangsang dan terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Maka jika Anda memiliki jenis kulit semacam ini haruslah pandai-pandai merawatnya. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan jika Anda memiliki jenis kulit sensitif ini.

1). Sebelum Anda menggunakan suatu produk kecantikan, lakukanlah uji alergi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda alergi atau tidak terhadap produk tersebut. Bila perlu konsultasikanlah ke doktor atau ahli wajah agar diketahui jenis-jenis perawtan dan kosmetik mana yang cocok untuk kulit wajah Anda.
2). Janganlah Anda men-scrub wajah dengan benda-benda yang kasar. Sebab kulit wajah Anda sensitif. Kulit sensitif jiika terkena benda-benda kasar justru malah mudah terpengaruh, bisa terkelupas, bersisik dan lainnya.

3). Jika perlu, gunakan produk kecantikan wajah tanpa pewangi. Sebab pewangi biasanya mempunyai kadungan zat-zat tertentu yang keras.

Untuk Jenis Kulit Kombinasi
Jenis kulit kombinasi ini kadang serba susah. Sebab perawatannya kadang cocok-cocokan. Apabila digunakan perawatan kulit sensitif kadang pas kadang juga tidak, dan apabila digunakan jenis perawatan wajah lainnya. Namun Anda jangan khawatir, berikut ini adalah tips untuk merawat jenis kulit wajah kombinasi.
1). Gunakanlah sabun dengan pH balance. Sebab hal ini sesuai dengan tingkat keasaman alamiah kulit.

2). Gunakanlah krim pelembap di bagian pipi dan oleskan sedikit saja di zona-T Anda.

3). Bila perlu, lakukanlah perawatan pengelupasan kulit (exfoliation) hanya di daerah zona-T Anda.

4). Saat Anda melakukan facial wajah, hindarilah proses menghilangkan jerawat di daerah pipi. Misalnya dengan memijat atau mencongkelnya.

5). Usaplah zona-T Anda dengan tissue sebelum memakai make up atau pelembab dan kosmetik lainnya.

Inilah Cara Benar Merawat Kulit Wajah Sesuai dengan Jenis Kulit Anda yang bisa Anda praktikkan di rumah.

Begini Cara Mudah Mengenali Jenis Kulit Wajah Anda


Setiap individu memiliki jenis kulit wajah yang berbeda-beda. Mengetahui jenisnya merupakan dasar untuk merawat kulit wajah Anda. Karena mengetahui jenis kulit wajah dapat menentukan perawatan yang tepat dan terhindar dari masalah kulit wajah.
Mengenali Jenis Kulit Wajah
 Maka dari itu, kenalilah terlebih dahulu jenis kulit wajah Anda sebelum melakukan perawatan. Sebab jika kita salah mengenali jenis kulit wajah bisa berakibat buruk bahkan kerusakan wajah karena salah memilih perawatan yang cocok untuk jenis kulit wajah. Dengan mengenali jenis kulit dan kondisi kulit wajah Anda adalah suatu langkah awal untuk dapat memilih perawatan dan produk kecantikan yang tepat untuk wajah Anda. Sehingga Anda dapat berhati-hati untuk memakai perawatan yang banyak di pasaran. Apalagi hal-hal yang tidak cocok dengan jenis kulit wajah Anda.

Mengetahui jenis kulit wajah adalah dasar untuk merawat kulit wajah Anda. Berikut adalah tabel yang bisa Anda jadikan acuan untuk mengetahui jenis kulit wajah Anda. Jika Anda belum puas, lebih baik untuk berkonsultasi dengan ahli kulit agar mengetahui produk yang terbaik sesuai kondisi kulit Anda.
Jenis Kulit/Masalah Kulit
Kering
Normal
Kombinasi
Berminyak
Kering vs Berminyak
Sangat kering di seluruh wajah
T-zone berminyak tapi pipi kering
T-zoner berminyak tapi pipi nyaman
Berminyak di seluruh wajah
Seberapa sering berjerawat
Jarang, 1-2 kali setahun
Kadang-kadang
Sering
Hampir setiap saat
Ukuran pori-pori
Sangat halus, hampir tidak terlihat
Kecil
Sedang
Besar
Garis senyum
Hampir di seluruh wajah
Di area mata dan bibir
Di area mata
Sedikit di area mata

Berikut ini merupakan keterangan yang lebih lengkapnya.

1). Kulit Normal
Jenis kulit ini merupakan jenis kulit yang paling diinginkan dan diimpi-impikan setiap orang. Bagaimana tandanya?. Jika ingin melihat apakah kulit Anda termasuk jenis kulit wajah yang normal atau tidak, Anda dapat mengetahui dari tanda-tandanya. Kulit normal ditandai dengan permukaan yang kulit lembut, sintal dan dengan ukuran pori-pori kecil. Jenis kulit normal biasanya memiliki elastisitas yang bagus, lembut dan padat saat disentuh. Selain itu, jika dilihat secara faktual, kulit wajah tampak halus, bercahaya dan tidak kusam dan berminyak meskipun tidak menggunakan kosmetik.

2). Kulit Berminyak
Kulit berminyak biasanya terjadi pada kebanyakan remaja yang melalui masa pubertas. Hal ini terjadi karena perubahan hormonal sehingga produktivitas minyak sangat tinggi. Bagaimana mengidentifikasi apakah kulit kita berminyak atau tidak?. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tandanya. Biasanya tandanya adalah kulit terlihat berkilat dan berlapis tebal, dengan pori-pori yang besar dan terlihat jelas. Selain itu, secara faktual dapat dilihat ketika dalam keadaan tertentu wajah tiba-tiba mengeluarkan minyak atau ketika diusap pakai tangan terasa licin berminyak. Jenis kulit ini juga riskan menimbulkan jerawat. Sebab sewaktu minyak keluar dengan berlebih, akan lebih mudah timbul jerawat, blackheads, whiteheads dan yang lainnya.

3). Kulit Kering
Jika kulit Anda terasa mengeripik atau terasa ketat di wajah, Anda kemungkinan besar memiliki jenis kulit kering. Akan tetapi, jika biasanya kulit Anda normal, perubahan jadi kering ini dapat disebabkan karena kurang minum air, musim panas, udara dingin atau hal-hal yang berhubungan dengan faktor lingkungan. Berganti sabun juga dapat menyebabkan kulit wajah menjadi kering. Sebab sabun secara umum lebih mudah membuat kulit menjadi kering.

Selain itu, penggunaan pelembab tertentu yang tidak cocok dengan kulit dan suasana lingkungan Anda juga dapat menyebabkan reaksi alergi dan memberikan pengaruh berbeda pada kulit. Maka jika Anda mengalami masalah seperti itu, sudah dapat dipastikan bahwa jenis kulit Anda merupakan kulit kering. Nah, untuk mengatasinya Anda dapat mengganti sabun dan pelembab Anda atau tidak berada pada suatu kondisi lingkungan yang dapat membuat kulit wajah menjadi kering.

4). Kulit Sensitif
Menandai kulit sensitif sangatlah mudah. Biasanya seseorang dengan kulit sensitif pasti mengalami banyak masalah dengan faktor lingkungan dari pada orang lainnya. Tandanya ialah, kulit akan lebih mudah terbakar bila terkena sinar matahari terlalu lama, sensitif dengan kosmetik dan mungkin juga terasa terbakar atau pedih saat terkena angin, dan pergantian musim yang ekstrem. Yang jelas kulit wajah Anda dapat berubah seketika jika terjadi faktor-faktor eksternal seperti di atas.

5). Kulit Kombinasi
Kulit kombinasi biasanya terletak pada bagian yang berbeda. Satu bagian berminyak, bagian lain kering. Hal ini disebut dengan istilah 'T-zone' di mana mengacu pada jenis kulit kombinasi baik itu terletak di bagian dahi, hidung dan dagu yang berminyak. Sedang pada bagian pipi dan area sekitar mata merupakan bagian yang biasanya kering. Jika jenis kulit wajah Anda mengalami tanda atau gejala yang demikian maka sudah dapat dipastikan bahwa kulit wajah Anda termasuk ke dalam jenis kulit kombinasi.

Dari semua yang saya kemukakan di atas, maka Anda dapat menilai apa jenis kulit Anda jika melihat dari tanda-tanda yang telah disebutkan. Semoga dengan mengetahui jenis kulit Anda akan membantu dalam memilih produk perawatan kulit yang benar dan sesuai dengan jenis kulit wajah Anda.

Selain itu juga dapat menghindari perawatan-perawatan dan kosmetik tertentu yang justru dapat membuat kulit wajah menjadi jerawat. Dengan mengetahui dan memilih perawatan kulit wajah yang pas maka kita juga secara tidak langsung telah menjaga dan menghindari kulit wajah kita dari amukan jerawat, kerusakan dan masalah pelik kecantikan wajah Anda.

Itulah cara mudah mengenali jenis kulit wajah Anda.

Friday 27 March 2015

Yuk Kenali Jenis Kulit Wajah Anda Agar Tidak Salah Perawatannya


jenis kulit wajah
Kulit wajah yang indah merupakan cerminan bahwa pemiliknya sangat peduli dengan kesehatan dan perawatannya. Orang yang pandai merawat kulit wajah tentu orang yang sudah mengetahu bagaimana jenis kulitnya dan bagaimana cara perawatannya. Sebab ketidaktahuan mengenai jenis kulit sendiri bisa membuat Anda salah melakukan perawatan wajah sehingga justru dapat merusak kecantikan Anda. Termasuk jenis kulit apakah Anda dan bagaimana perawatannya yang benar?

Jenis kulit wajah setiap orang berbeda-beda. Kulit wajah sebenarnya seperti bagian kulit tubuh kita yang lain. Di mana dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kondisi seperti: hormon, genetik, gaya hidup (lifestyle), dan kebiasaan hidup lainnya yang membuat masalah pada kulit. Akan tetapi, setiap kulit wajah pada dasarnya terbagi ke dalam 5 jenis, yaitu:

Kulit Normal
Kulit normal merupakan suatu kondisi kulit yang tidak kering, berminyak, sensitif, dan kombinasi. Tentunya kulitnya normal dan sehat. Normal itu ukurannya terhindar dari segala jenis gangguan atau penyakit wajah. Kondisi normalnya dapat digunakan perawatan secara mudah. Oleh sebab itu, para pemilik kulit normal boleh senang karena hampir dipastikan kulit jenis ini paling jauh dari masalah.

Setiap manusia pasti mendambakan jenis kulit normal dan tidak bermasalah. Keadaan kulit dengan jenis ini sangat ideal, tidak terlalu kering dan tidak terlalu berminyak pula. Pori-porinya halus, tampak begitu lembut dan kenyal. Bahkan, tanpa riasan wajah sekali pun, kulit ini sudah terlihat indah mempesona. Hal ini karena jumlah kelenjar sebasea dan keringat tidak terlalu banyak karena tersebar secara merata.

Kulit Berminyak
Secara kondisional kulit wajah berminyak merupakan suatu kondisi di mana kulit wajah tampak banyak muncul minyak. Hal ini karena jenis kulit berminyak memiliki pori yang besar dan kelihatan mengkilap meskipun cuaca sedang tidak panas. Pori-pori besar tersebut membuat minyak kulit menjadi mudah keluar. Sehingga membuat kulit kelihatan lengket dan riasan mudah luntur.

Pada kulit jenis ini, jika kulit tidak senantiasa bersih maka dapat menimbulkan jerawat. Jika sudah demikian Anda harus kenali gejalanya di antaranya: kulit terasa sangat lengket; tampak begitu berminyak; adanya komedo (bisa sampai menghitam); timbul jerawat yang bernanah sebagai akibat jerawat sering dipencet; serta tampak noda kecokelatan di dalam kulit akibat pigment yang tertimbun di lapisan kulit jangat.

Namun bagi Anda yang memilikinya jenis kulit semacam ini jangan terlelu meinder dan sedih sebab ada kabar baiknya. Kabar baiknya adalah saat Anda tua nanti kulit Anda akan tetap terlihat luar biasa dan bebas keriput.

Kondisi kulit berminyak dapat ditandai dengan kondisi kulit wajah yang mengkilat dan terlihat kusam. Jika kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun dan tidak ada perawatan terhadap kulit berminyak, maka pori-pori di kulit wajah dapat tertutup oleh minyak berlebih. Kelenjar sebasea dan keringat terdapat dalam jumlah yang banyak. Banyaknya kelenjar sebum yang dihasilkan dapat menyumbat pori-pori kulit dan menjadi tempat bersarangnya bakteri. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Selain jerawat, masalah lain yang dapat timbul adalah adanya reaksi gatal di wajah berkeringat. Jenis kulit beminyak ini kadang juga serba susah dalam perawatannya. Sebab kalau perawatan yang dilakukan untuk mengurangi kadar minyak dengan menggunakan bahan kimia atau sabun keras secara berlebih, justru dapat mengurangi minyak yang pada titik tertentu dapat membuat kulit kering. Oleh sebab itu, perawatan untuk jenis kulit ini harus tepat.

Lantas apa yang menyebabkan kondisi kulit berminyak?.
Faktor gen menjadi sebab terjadinya minyak berminyak. Maksudnya jika orang tuanya memiliki jenis wajah berminyak maka akan meniru kepada anaknya. Selain itu pola makan juga menjadi faktor penyebabnya. Misalnya terlalu banyak makan makanan yang mengandung garam dan cairan. Selain dua faktor di atas, hormon juga menjadi penyebab ketika kondisinya tidak seimbang. Kondisi demikian biasanya terjadi ketika memasuki masa pubertas atau wanita hamil.

Kulit Kering
Kulit kering adalah kodisi kulit wajah yang terlihat tidak mulus dan warna merah di berbagai tempat pada wajah. Biasanya pemilik kulit kering jarang berjerawat karena produksi minyak di kulit sangat sedikit. Kulit kering biasanya dimiliki oleh mereka yang memiliki bakat alergi (alergi terhadap cuaca dan iklim). Dengan ditandai gejala sebagai berikut: kulit tampak kusam karena sering mengalami dehidrasi kulit; jika digores akan tampak bekas putih yang menandakan kulit bersisik; terkadang pada sebagian orang akan terlihat ada belang putih dan cokelat; serta cepat timbul garis-garis keriput.

Jenis kulit wajah ini disebabkan oleh banyak faktor. Di antaranya: terlalu sering mandi dan menggosokkan sabun wajah ke kulit wajah, kurangnya kelembaban pada kulit, dan lainnya. Bisa juga disebabkan oleh alergi atau faktor kondisional lingkungan yang mempengaruhinya. Biasanya pengaruh iklim atau cuaca.

Kulit Sensitif
Sesuai dengan namanya, kulit sensitif merupakan kondisi kulit yang bereaksi dengan cepat terhadap sabun tertentu, rias wajah dan bahkan perubahan suhu lingkungan. Jenis kulit ini sangat peka terhadap rangsangan faktor eksternal. Misalnya perubahan cuaca dan iklim yang dapat mengakibatkan kulitnya menjadi pecah-pecah, memerah dan perih. Selain itu, kesalahan penggunaan kosmetik tertentu dapat memperparah kondisi kulit ini. Yang jelas, jenis kulit ini kebanyakan telah memiliki riwayat alergi tersendiri. Alergi karena kulitnya sensitif.

Kulit Kombinasi
Jenis kulit ini merupakan kumpulan dari bermacam-macam jenis lainnya. Hal ini karena penyebaran kelenjar sebasea dan keringat tidak rata. Bagaimana gejalnya?. Nah, jika Anda memiliki kulit wajah di bagian pipi terasa kering dan daerah zona-T terasa berminyak yang meliputi bagian dahi, hidung dan dagu itu artinya Anda memiliki kulit kombinasi.

Secara umum jenis kulit ini dapat dilihat dari kondisi kulit yang tampak lembut dan tidak keriput. Namun di daerah T, yaitu sekitar dahi-hidung-dagu akan terlihat sedikit berminyak. Terkadang muncul jerawat atau komedo yang berupa bintil putih di dagu dan bintil hitam di hidung. Selain itu, pori-pori di wajah juga agak besar.

Ituah jenis-jenis kulit wajah yang wajib Anda ketahui agar mudah dalam perawatan dan make upnya.