Thursday 26 March 2015

Awas, Jerawat Mengancam Kesehatan dan Psikologis Remaja


jerawat remaja

Jerawat merupakan permasalahan yang selalu menjadi topik menarik untuk dibahas. Mengapa?. Hal ini lantaran jenis penyakit kulit yang satu ini sering kali menjadi bulan-bulanan kita semua. Hampir semua orang pernah atau sedang mengalami jerawat. Oleh sebab itu, jerawat bagi banyak orang adalah suatu problem yang menjengkelkan.

Apalagi ditambah dengan efeknya yang ganda, secara medis kesehatan maupun secara psikologis. Secara medis, penyakit ini memang secara fisik mengganggu kesehatan. Seseorang yang mengalami jerawat biasanya diidentikkan dengan kondisi tubuh yang tidak sehat, darah kotor dan semacamnya. Selain itu muncul anggapan bahwa orang tersebut kurang membersihkan muka dari kotoran. Apalagi jika jerawatnya tumbuh banyak, maka dapat mengakibatkan permasalahan yang kedua, yaitu gangguan psikologis.

Mengapa bisa dikatakan demikian?. Sebagaimana kita ketahui, realitas mereka yang berjerawat memiliki problem kejiwaan seperti malu, minder, was-was dan tidak percaya diri. Problem psikologis yang ditimbulkan karena jerawat tersebut tentunya dapat mengganggu perkembangan kepribadiannya. Maka kita juga sering melihat bahwa mereka yang berjerawat malu untuk bergaul dengan teman-temannya, menanggung beban batin karena mungkin sering diejek, tidak percaya diri bila berada di muka umum dan semacamnya.

Padahal masalah psikologis merupakan permasalahan lain yang harus ditangani, tetapi jerawat telah mampu menjadikan seseorang mengalami gangguan kondisi psikologis yang begitu hebat. Inilah alasan mengapa jerawat merupakan penyakit yang begitu menjengkelkan. Terlebih bagi mereka yang memasuki usia pubertas, sebuah fase seseorang dalam masa perkembangan dan sedang memperluas interaksi sosial. Juga mulai mengalami ketertarikan dengan lawan jenis, namun akibat jerawat semuanya bisa kacau.

Seseorang dapat mengalami gangguan seperti krisis kepercayaan diri (confidence). Fase umur pubertas ini, secara internalnya hormonal memang mulai “gonjang-ganjing”. Maka lazim bila fase ini banyak remaja yang mengalami problem jerawat. Sebuah studi yang dirilis koran tempo mengungkapkan bahwa jerawat merupakan problem utama kulit bagi 47 persen remaja.

Pada dunia remaja, jerawat memang kerap menjadi musuh utama atau menjadi masalah kulit yang memusingkan. Hal ini karena produksi minyak pada kulit remaja cenderung berlebihan dan jika keluarnya tidak normal maka akan berujung pada gangguan jerawat. Sebenarnya jerawat bukan hanya menjadi masalah remaja, melainkan semua umur termasuk 40 tahunan. Memang secara statistik kaum remajalah yang banyak mengalaminya.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian internasional yang menunjukkan bahwa sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun. 15% lainnya untuk populasi dengan umur hingga 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat berlanjut dan bahkan menetap hingga usia 40 tahunan. Maka langkah yang harus ditempuh adalah bagaimana caranya agar kita semua terbebas dari masalah gangguan jerawat.

1 comment:

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan sesuai dengan topik. Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!