Monday 30 March 2015

Inilah 11 Faktor Penyebab Jerawat, Kenali Agar Anda Terhindar


penyebab jerawat

Jerawat memang susah dihindari. Namun dengan mengetahui faktor-faktor penyebab munculnya, Anda bisa mencegah, menghindari atau bahkan mengatasinya.

Berikut ini factor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang berjerawat, menurut Ary Wulandari (2009) dan beberapa sumber lain.

Faktor Stres
Stres merupakan sebuah kondisi kejiwaan seseorang yang mengalami tekanan. Mengapa stres dapat memicu timbulnya jerawat. Hal ini karena antara stres dan jerawat memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Jika seseorang memiliki jerawat banyak bisa jadi orang tersebut stres karena tidak percaya diri, begitu juga sebaliknya jika seseorang itu stres maka akan memicu produktivitas hormon dan akan memperbanyak produksi kelenjar minyak. Memang jerawat di wajah sering mengganggu penampilan wajah wanita atau bahkan pria, akan tetapi banyak unsur yang dapat memicu timbulnya jerawat di wajah, salah satunya ialah stres.

Stres juga dapat menyebabkan kulit tidak cantik karena terjadi perubahan pada kulit dan muka wajah yang cenderung cemberut dan tidak positif. Kondisi ini akan membuat wajah tampak kusam, karena perubahan sel-sel yang membuatnya menjadi cemberut. Apalagi jika terjadi stres dengan disertai tingkat emosional yang tinggi, maka muka seseorang akan kelihatan hitam menyeramkan dan menakutkan. Jika wajah terbiasa dengan kondisi seperti ini maka yang akan muncul atau membekas dalam raut wajah ialah penampilan yang menakutkan, tidak bersahabat, cemberut dan sejenisnya. Hal ini karena sel-sel dalam kulit wajah sudah diajak terbiasa dengan kondisi wajah yang demikian.

Faktor Genetik atau Keturunan.
Keturunan merupakan faktor bawaan dari orang tua yang tidak dapat diubah. Terhadap suatu penyakit tertentu, faktor keturunan atau gen biasanya memang senantiasa menghinggapi seseorang. Jika orang tuanya menderita atau mempunyai riwayat penyakit tertentu maka keturunannya yaitu anaknya juga biasanya akan mengalami nasib yang sama meskipun kadang tidak separah orang tuanya. Atau malah lebih parah dari orang tuanya jika ada pengaruh atau faktor lain yang dapat memicunya.

Nah, penyakit jerawat pun juga demikian. Jika orang tua Anda merupakan penderita jerawat pada waktu masih muda (karena kemungkinan kalau udah usia lanjut mereka sudah tidak berjerawat lagi), maka sangat dimungkinkan jerawat yang Anda peroleh sekarang ini merupakan hasil dari keturunan genetika bapak atau ibu Anda. Sebab secara genetik penyakit dalam hal ini jerawat, bisa diturunkan kepada Anda. Sejarah jerawat keluarga Anda bisa menyumbang pada keberadaan jerawat Anda saat ini.

Oleh sebab itu, gen atau keturunan juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini terkait kondisi atau jenis kulit wajah dari orang tua Anda. Sebab jika kondisi atau jenis kulit wajah orang tua Anda berminyak maka kulit wajah Anda akan menirukannya. Dan sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa kulit berminyak merupakan salah satu yang sangat riskan terhadap munculnya jerawat.

Faktor Hormonal
Faktor ini menitikberatkan pada aktivitas hormon. Maksudnya, adanya proses perubahan atau siklus hormonal yang terjadi pada seseorang. Misalnya ketika seseorang menginjak masa pubertas atau kedewasaan. Maka orang tersebut akan memproduksi hormon seks (lelaki) yang disebut androgens yang lumayan banyak. Sehingga hal ini dapat menyebabkan glands (kelenjar minyak) menjadi tambah banyak dan sebum (kelenjar minyak) pun tambah banyak pula (salah satu penyebab munculnya jerawat secara teknikal). Selain itu, pada masa siklus menstruasi bagi perempuan bisanya juga akan terjadi perubahan hormonal yang dapat mengakibatkan timbulnya jerawat.

Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya jerawat adalah meningkatnya produksi hormon testosterone, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon testosterone yang terdapat dalam tubuh pria maupun wanita memicu timbulnya jerawat dengan merangsang kelanjar minyak (sebaceous gland) untuk memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan. Produksi minyak berlebih inilah yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Faktor Kelenjar Minyak Yang Hiperaktif
Beberapa sumber mengatakan, kelenjar minyak yang terlalu berlebihan dapat dimungkinkan karena salah makan atau memang sudah menjadi genetik seorang penderita jerawat. Kelenjar minyak pada seseorang akan bertambah banyak apabila seseorang memakan makanan yang banyak mengandung minyak. Semakin banyak kelenjar minyak maka produksi minyak juga akan semakin bertambah. Inilah yang disebut dengan kelenjar minyak yang hiperaktif. Minyak yang hiperaktif akan membuat tersumbatnya folikel dan di sisi lain akan semakin memperbanyak pori-pori di kulit. Sehingga jerawat yang muncul pun akan semakin banyak pula.

Faktor Menumpuknya Sel Kulit Mati
Kulit mati yang menumpuk dan terakumulasi akan menyebabkan tersumbatnya folikel dan pori-pori pada kulit. Sebagaimana penjelasan di atas, bahwa kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini karena kelenjar minyak tidak dapat keluar oleh tidak adanya jalan keluar. Sehingga terbentuklah yang namanya komedo. Kondisi ini jika semakin parah dapat menjadi jerawat yang terinfeksi oleh bakteri jerawat.
Sel kulit mati dapat menyebabkan tersumbatnya saluran folikel pada rambut. Sedangkan kulit yang rawan terserang jerawat cenderung memproduksi lebih banyak sel kulit Mati daripada kulit normal. Produksi sel kulit mati yang terlalu banyak dan tidak terbuang dengan baik disebut dengan retention hyperkeratosis. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan yang akhirnya mengakibatkan jerawat (karena kelenjar minyak tidak dapat keluar melalui folikel rambut).

Faktor Adanya Bakteri di Pori-pori
Jerawat memang bukan termasuk penyakit yang menular, namun beberapa keterangan mengindikasikan bahwa bakteri dapat menyebabkan atau merangsang timbulnya jerawat di wajah. Nah, bakteri yang berada di dalam pori-pori kulit tersebut dapat menyebabkan munculnya jerawat. Pada masa pubertas, jumlah bakteri pada permukaan kulit meningkat. Bakteri tersebut ialah Proprionibacterium acnes ( P. Acnes) dan sstaphylococcus epidermidis.

Dua jenis bakteri ini merupakan bakteri yang dapat merangsang timbulnya jerawat sedangkan khusus P. acnes merupakan jenis bakteri anaerobe. Meski demikian, keparahan suatu jerawat tidak bergantung pada jumlah bakteri pada permukaan kulit atau di saluran sebaceous (lorong dari kelenjar minyak).

Sementara itu, jumlah dan aktivitas dari P. acnes bakteri jerawat bervariasi sesuai dengan pasokan oksigen, nutrisi penawaran dan pH. Bakteri P. acnes sendiri dapat menghasilkan enzim aktif dan mediator inflamasi yang dapat berkontribusi pada kemunculan jerawat, termasuk lipases. Lipases dapat mengkonversi trigliserida pada sebum untuk asam lemak bebas.

Sedangkan Asam lemak bebas dapat meningkatkan penggumpalan dari bakteri dan kolonisasi sehingga saluran menjadi tersumbat. Kondisi ini akan menyebabakan peradangan pada kulit wajah. Sehingga jenis jerawat yang timbul ialah jerawat dengan disertai peradangan pada kulit.

Faktor Iritasi Kulit atau Adanya Garukan
Iritasi kulit atau adanya garukan pada kulit dapat juga menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini karena iritasi atau garukan pada kulit dapat menyebabkan rusaknya permukaan kulit wajah. Sehingga kelenjar minyak atau pori-pori kulit juga menjadi rusak. Kelenjar minyak tidak dapat mengeluarkan minyak secara normal karena pori-porinya telah tersumbat oleh garukan.

Faktor Anabolic Steroid
Anabolic steroid dapat merangsang produksi minyak di kulit. Minyak yang dihasilkan oleh anabolic steroid ini lumayan banyak sehingga mengundang beberapa jenis bakteri untuk mendiaminya. Sehingga dapat menyumbat minyak dan menyebabkan terjadinya jerawat.

Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar juga dapat menyebabkan kondisi yang membuat terangsangnya jerawat menjadi tumbuh. Misalnya kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada kulit. Sehingga muncullah iritasi pada kulit sehingga merusak pori-pori yang mengeluarkan minyak. Selain itu, berada dalam lingkungan dengan kadar chlorine yang tinggi, terutama chlorinated dioxins, dapat menyebabkan jerawat serius yang disebut dengan Chloracne

Faktor Diet
Diet memang jarang dianggap sebagai faktor atau agen pemicu terjadinya jerawat. Namun diet dapat dikaitkan dengan terjadinya hyperglycemia atau peningkatan kadar gula dalam darah baik secara mendadak atau perlahan (kronis). Nah, kondisi ini ternyata berpengaruh pada proses keratinisasi dan peran hormon androgen pada proses patofisiologi terjadinya jerawat. Menurut hasil studi terbaru dari American Journal of Clinical Nutrison pada Juli 2007 menyebutkan bahwa ada pengaruh faktor diet atau nutrisi khususnya pada sisi glycemic load (GL) dalam menyebabkan jerawat.

Menurut penjelasan Ary, Glycemic index (GI) merupakan suatu sistem peringkat untuk menilai seberapa cepat glukosa atau gula dari suatu jenis makanan memasuki aliran darah, atau dapat dikatakan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah. Berbeda dengan GI, GL tidak hanya menilai seberapa cepat glukosa dari makanan memasuki peredaran darah, tetapi juga menilai seberapa banyak glukosa yang terkandung dari makanan tersebut. Sehingga GL lebih menilai secara keseluruhan. GL dinyatakan sebagai peringkat standar saji dari suatu makanan untuk dapat meningkatkan kadar gula darah.

Makin rendah GL, makin kecil kemampuan makanan yang disajikan memicu peningkatan gula darah secara berlebihan. Makanan dengan GL yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga terjadi suatu kondisi hiperinsulinemia. Kondisi ini akan meningkatkan kadar IGF 1 (insulin like growth factor) yang merangsang terjadinya jerawat lewat peningkatan proses keratinisasi pada folikel polisebasea dan stimulasi hormon androgen yang mengakibatkan produksi minyak atau sebum.

Faktor Kesehatan
Ada anggapan yang kurang tepat di tengah masyarakat kita mengenai debu dan jerawat. Mereka menganggap debu atau kotoran dari luar merupakan penyebab utama terjadinya jerawat. Kemungkinan kesalahpahaman ini lahir dikarenakan blackheads (komedo hitam terbuka) tampak seperti kotoran yang tersangkut dalam pori-pori kulit yang terbuka. Yang benar ialah, warna hitam pada kulit wajah tersebut sesungguhnya bukanlah kotoran melainkan oxidized keratin. Terjadi karena keratin teroksidasi sehingga menjadi hitam.

Nah, keratin yang menyebabkan jerawat muncul itu ada jauh di dalam folikel atau saluran rambut di mana mustahil untuk dibersihkan. Penyumbatan oleh keratin ini pada dasarnya terjadi karena kesalahan atau kegagalan gerakan aliran sel untuk berpisah dan muncul ke permukaan kulit dari minyak kulit yang diproduksi oleh tubuh.

Itulah 11 Faktor Penyebab Jerawat yang biasa menyerang wajah Anda. Kenali Agar Anda Terhindar dari masalah menjengkelkan tersebut.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan sesuai dengan topik. Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!