Wednesday 22 April 2015

Ingin Cantik? Kuncinya Cobalah Kendalikan Emosi Anda

emosi pengaruhi kecantikan Anda


Kebiasaan yang bisa membuat Anda tampil cantik tanpa repot-repot melakukan perawatan khusus adalah menjaga emosi atau mengendalikan stress. Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis dan emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi keseharian seseorang, baik dalam berpikir, pengolahan kesehatan dan kecantikan. Sehingga Anda perlu mengontrol atau mengendalikan stres karena bisa berdampak buruk bagi diri Anda. Bukan hanya berdampak bagi kesehatan yang selama ini kita ketahui, namun juga pada penampilan kecantikan Anda.

Lantas apa hubungan antara emosi dan kecantikan kulit? Kondisi emosi kamu sebenarnya tidak hanya berpengaruh kuat terhadap kulit, tapi semua bagian tubuh. Sayangnya, efeknya pada kulit adalah salah satu yang paling kurang dipahami banyak orang. Stres merupakan silent killer yang bisa membunuh kita pelan-pelan. Stres juga dapat mempercepat proses penuaan dan mempengaruhi kecantikan kulit maupun rambut.

dr. Rosita Hadi dalam suatu kesempatan menuturkan, dampak stress sangat kompleks, karena bisa mempengaruhi fisik, emosi, tingkah laku dan mental. Selain dapat menyebabkan gangguan secara psikis, stress juga berpengaruh terhadap kulit. Pertama, aliran darah ke kulit akan menurun. Akibat berkurangnya aliran darah ke kulit, nutrisi dan oksigen yang diterima kulit juga akan berkurang jumlahnya. Akhirnya kulit akan terlihat pucat, kusam dan tidak bercahaya (lifeless). Selain itu, proses peremajaan kulit juga terganggu, sehingga kulit terlihat lifeless. Begitu juga dengan aliran darah ke saluran pencernaan. Penurunan aliran darah ke saluran pencernaan akan menyebabkan proses pencernaan terganggu. Akibatnya, nutrisi ke kulit dan organ tubuh lainya akan menurun.

Kedua, otot berkontraksi berlebihan. Kontraksi otot ke kulit yang berlebihan akan menyebabkan oksigen ke kulit berkurang dan produk sisa pada kulit menumpuk. Ketiga, sistem imum menurun. Turunnya sistem imum menyebabkan bagian tubuh yang lain sakit. Daya tahan kulit juga berkurang, sehingga kulit menjadi sensitive terhadap polusi (mudah pecah) dan kelembaban kulit menjadi berkurang. Akibat kelembaban kulit berkurang, kulit menjadi sangat kering, mudah keriput dan bisa berakibat pada premature aging.

Hal ini diperkuat dengan sebuah studi yang menemukan bahwa stres dapat membuat wanita hilang kecantikannya hingga berkurang kesuburannya karena turunnya sistem imum. Peniliti Dr Markus Rantala, Ph.D dari University of Turku di Finlandia menyebutkan, sistem daya tahan tubuh memiliki pengaruh erat terhadap penampilan seseorang dan stres adalah salah satunya. Sebelum menarik kesimpulan ini, Dr Markus meminta lebih dari 50 wanita Latvia untuk memotret diri mereka sendiri dan mengukur tingkat stres mereka selama masa subur dan siklus menstruasi. Sedangkan 18 orang pria diminta untuk menilai foto-foto wanita tersebut dengan skala 0-11. Hasilnya, wanita yang memiliki kadar stres rendah terlihat lebih menarik ketimbang wanita yang mengalami stres berkepanjangan.

Sementara itu, menurut berita di Times of India, dikabarkan bahwa stres dapat mengakibatkan tiga kerusakan pada kulit. Pertama, stress mengakibatkan munculnya jerawat. Selain disebabkan oleh bakteri, jerawat juga bisa muncul karena tekanan stress. Stres ini sangat berpengaruh karena akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon tepatnya hormon Kortisol. Hormon tersebut merupakan hormon pemicu stress dan ketika jumlahnya berlebih, maka akan dengan mudah munculnya jerawat.

Kedua adalah kulit mengalami dehidrasi. Biasanya stress yang ekstrim bisa membut cairan tubuh akan banyak hilang. Hal itu akan berakibat pada kelembaban kulit yang akan berkurang. Munculnya kulit kering, teriritasi dan rentan bisa menjadi efek langsung dari kekurangan cairan tersebut. Kemudian itu pun akan menjadi jalan masuknya jerawat maupun racun melalui pori-pori kulit kering karena dehidrasi tadi.

Ketiga, berkurangnya produksi kolagen. Seperti kita tahu bahwa kolagen adalah zat alami di bawah kulit yang bisa membuat kulit tampak kenyal. Dari kurangnya kolagen bisa menimbulkan efek kulit terasa kencang. Jika jumlah kolagen semakin berkurang, maka hal itu bisa menyebabkan kulit terlihat kendur seperti orang yang sudah tua.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan sesuai dengan topik. Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!